Pemerintah Amerika Serikat sedang meminta Boeing untuk mengakui bersalah atas tuduhan penipuan terkait kecelakaan fatal yang melibatkan pesawat Boeing 737 Max. Hal ini disampaikan oleh para pengacara yang mewakili keluarga korban dari kecelakaan pesawat di Indonesia.
Menurut laporan yang diterbitkan oleh Reuters, para pengacara mengungkapkan bahwa pemerintah AS telah meminta Boeing untuk mengakui kesalahan terkait informasi yang disediakan kepada regulator penerbangan dan konsumen terkait keamanan pesawat Boeing 737 Max. Pesawat tersebut telah terlibat dalam dua kecelakaan fatal di Indonesia dan Ethiopia yang menewaskan total 346 orang.
Para pengacara juga menyatakan bahwa pemerintah AS sedang melakukan investigasi terhadap Boeing terkait dugaan penipuan dan pelanggaran hukum lainnya dalam kasus ini. Mereka mengklaim bahwa Boeing telah menutup-nutupi informasi penting yang berkaitan dengan keamanan pesawat dan telah menempatkan penumpang dan awak pesawat dalam bahaya.
Keputusan untuk meminta Boeing mengakui bersalah dalam kasus ini merupakan langkah yang tidak biasa dan menunjukkan seriusnya tuduhan yang dihadapi oleh perusahaan penerbangan asal Amerika Serikat tersebut. Jika Boeing benar-benar terbukti bersalah, mereka dapat menghadapi sanksi hukum yang berat dan membayar ganti rugi kepada keluarga korban.
Keluarga korban dari kecelakaan pesawat Boeing 737 Max di Indonesia menyambut baik langkah pemerintah AS untuk menuntut Boeing atas tuduhan penipuan. Mereka berharap bahwa keputusan ini dapat membawa keadilan bagi mereka yang kehilangan orang yang mereka cintai dalam kecelakaan tragis tersebut.
Sementara itu, Boeing sendiri belum memberikan tanggapan resmi terkait permintaan pemerintah AS untuk mengakui kesalahan dalam kasus ini. Mereka hanya menyatakan bahwa mereka terus bekerja sama dengan regulator penerbangan dan badan investigasi untuk memastikan keamanan pesawat mereka di masa depan.
Kasus ini masih terus berkembang dan kami akan terus mengikuti perkembangannya. Semoga keadilan dapat segera ditegakkan bagi keluarga korban dari kecelakaan pesawat Boeing 737 Max di Indonesia dan Ethiopia.