Pemimpin-pemimpin Asia Tenggara berkumpul di Laos dalam sebuah pertemuan puncak yang ditetapkan untuk mengatasi krisis di Myanmar dan laut yang disengketakan. Pertemuan tersebut dihadiri oleh para pemimpin negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, dan Brunei.
Salah satu topik utama yang dibahas dalam pertemuan ini adalah krisis yang terjadi di Myanmar, di mana militer telah mengambil alih kekuasaan dari pemerintahan yang demokratis. Para pemimpin Asia Tenggara mengecam tindakan militer tersebut dan mendesak untuk mengembalikan kestabilan dan demokrasi di Myanmar. Mereka juga sepakat untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada rakyat Myanmar dalam menghadapi situasi yang sulit ini.
Selain itu, pertemuan ini juga membahas sengketa di Laut China Selatan, di mana sejumlah negara termasuk Indonesia, Malaysia, dan Filipina memiliki klaim atas wilayah tersebut. Para pemimpin Asia Tenggara sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam menyelesaikan sengketa tersebut secara damai dan mendorong dialog antara negara-negara yang terlibat.
Pertemuan ini juga menjadi ajang untuk memperkuat hubungan antara negara-negara Asia Tenggara dan mengatasi tantangan bersama seperti pandemi COVID-19 dan perubahan iklim. Para pemimpin sepakat untuk bekerja sama dalam meningkatkan kerja sama regional dan memperkuat solidaritas di antara negara-negara Asia Tenggara.
Dengan pertemuan ini, diharapkan dapat tercapai solusi yang efektif untuk mengatasi krisis di Myanmar dan sengketa di Laut China Selatan. Para pemimpin Asia Tenggara juga berkomitmen untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara demi kesejahteraan dan keamanan bersama.