Pada hari Selasa (12 Juli), sekelompok 94 pengungsi Rohingya diselamatkan oleh otoritas Indonesia setelah kapal mereka terdampar di perairan Aceh. Keberadaan mereka adalah pengingat yang tepat tentang krisis yang sedang terjadi di Myanmar.
Rohingya adalah kelompok etnis minoritas di Myanmar yang telah lama menghadapi diskriminasi dan penindasan. Mereka sering kali menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh militer Myanmar dan terpaksa meninggalkan negeri mereka untuk mencari perlindungan di negara-negara tetangga.
Indonesia, sebagai negara dengan tradisi kemanusiaan yang kuat, telah memberikan bantuan kepada pengungsi Rohingya yang tiba di perairannya. Mereka diselamatkan oleh anggota Angkatan Laut Indonesia dan diberikan perawatan medis serta bantuan kemanusiaan lainnya.
Kepedulian Indonesia terhadap nasib pengungsi Rohingya adalah contoh yang patut diikuti oleh negara-negara lain di kawasan ini. Krisis kemanusiaan di Myanmar membutuhkan respons yang bersatu dan solidaritas dari komunitas internasional.
Pemerintah Indonesia telah menegaskan komitmennya untuk terus mendukung upaya penyelesaian krisis di Myanmar dan memberikan perlindungan kepada pengungsi Rohingya yang tiba di negara ini. Mereka juga mendesak pemerintah Myanmar untuk menghentikan kekerasan terhadap warga Rohingya dan mencari solusi politik yang berkelanjutan.
Kasus pengungsi Rohingya yang diselamatkan oleh Indonesia adalah pengingat yang penting bagi kita semua bahwa krisis kemanusiaan di Myanmar belum berakhir. Semua pihak harus berbuat lebih banyak untuk membantu mereka yang terus menderita akibat konflik di negeri mereka sendiri. Semoga keberadaan mereka di Indonesia dapat menjadi langkah awal menuju penyelesaian yang adil dan berkelanjutan bagi bangsa Rohingya.