Philippines and Vietnam agree to cooperate on the disputed South China Sea as Marcos visits Hanoi

Filipina dan Vietnam Sepakat untuk Bekerja Sama dalam Sengketa Laut China Selatan saat Marcos Mengunjungi Hanoi

Manila, Filipina – Filipina dan Vietnam telah mencapai kesepakatan yang penting untuk bekerja sama dalam sengketa Laut China Selatan yang memanas. Kesepakatan ini terjadi saat Menteri Luar Negeri Filipina, Bongbong Marcos, melakukan kunjungan resmi ke Hanoi.

Sengketa Laut China Selatan telah menjadi sumber ketegangan antara sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara. Filipina dan Vietnam, keduanya merupakan negara yang memiliki klaim terhadap wilayah tersebut, telah memutuskan untuk meningkatkan kerja sama mereka untuk menangani isu ini.

Selama pertemuan dengan pejabat Vietnam, Marcos menyampaikan keinginan Filipina untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan. Dia menekankan pentingnya menghormati hukum internasional, termasuk Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS), dalam menyelesaikan sengketa ini.

Kedua negara juga sepakat untuk meningkatkan pertukaran informasi dan intelijen terkait aktivitas yang mencurigakan di Laut China Selatan. Hal ini akan membantu mereka dalam mengawasi pergerakan kapal dan pesawat yang dapat membahayakan keamanan regional.

Selain itu, Filipina dan Vietnam juga berencana untuk melakukan patroli bersama di wilayah sengketa. Langkah ini akan memberikan kehadiran yang lebih kuat di Laut China Selatan, serta memperkuat posisi kedua negara dalam menegosiasikan klaim mereka.

Kesepakatan ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam penyelesaian sengketa Laut China Selatan. Dengan bekerja sama, Filipina dan Vietnam dapat memperkuat posisi mereka dalam menghadapi klaim yang lebih besar oleh Tiongkok.

Namun, tantangan yang dihadapi kedua negara tetap besar. Tiongkok, yang juga memiliki klaim yang luas terhadap Laut China Selatan, telah meningkatkan kehadirannya di wilayah ini. Mereka telah membangun pulau-pulau buatan dan instalasi militer, yang telah menimbulkan kekhawatiran bagi negara-negara lain di kawasan tersebut.

Selain itu, Amerika Serikat juga terlibat dalam sengketa ini dengan melakukan patroli dan operasi kebebasan navigasi di Laut China Selatan. Hal ini telah menambah kompleksitas dan ketegangan dalam sengketa ini.

Meskipun demikian, kerja sama antara Filipina dan Vietnam merupakan langkah positif dalam menyelesaikan sengketa Laut China Selatan. Dengan memperkuat hubungan mereka dan bekerja sama secara aktif, kedua negara ini dapat menghadapi tantangan yang lebih besar dalam mencapai perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.