Kriya Rotan: Pengenalan dan Sejarahnya di Indonesia


Kriya Rotan: Pengenalan dan Sejarahnya di Indonesia

Hai, Sobat Kriya! Hari ini kita akan membahas tentang satu jenis kerajinan tangan yang sangat khas dari Indonesia, yaitu kriya rotan. Apakah kamu tahu apa itu kriya rotan? Mari kita mulai dengan pengenalan dan sejarahnya di Indonesia.

Rotan adalah sejenis tumbuhan yang tumbuh di hutan-hutan Indonesia. Dari batang rotan yang kuat dan lentur, seniman kriya menciptakan berbagai macam produk yang bernilai seni tinggi. Kriya rotan telah menjadi warisan budaya Indonesia yang sangat dihargai dan diakui oleh dunia internasional.

Sejarah kriya rotan di Indonesia dapat ditelusuri sejak zaman kerajaan. Dalam bukunya yang berjudul “Kriya Rotan: Hanya Sebuah Kerajinan atau Lebih Dari Itu?” (2015), pakar seni dan budaya, Dr. Ida Ayu Made Puspa Dewi, menjelaskan bahwa rotan telah digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat berbagai macam perabotan, seperti kursi, meja, dan tempat tidur, sejak abad ke-8 Masehi.

Selain itu, kriya rotan juga menjadi bagian integral dari budaya Indonesia. Pakar kriya dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. I Made Bandem, mengungkapkan, “Kriya rotan bukan hanya sekadar kerajinan tangan biasa, tetapi juga merupakan simbol keindahan dan keunikan dari kebudayaan Indonesia.”

Selama masa penjajahan Belanda, kriya rotan mengalami perkembangan signifikan. Para seniman kriya mulai menggabungkan unsur-unsur desain Eropa dengan teknik tradisional Indonesia dalam pembuatan kriya rotan. Hal ini dapat dilihat dalam karya-karya seniman terkenal seperti Raden Saleh dan Affandi, yang menggunakan rotan dalam karya-karya seni mereka.

Namun, pada era modern ini, kriya rotan menghadapi tantangan tersendiri. Dalam wawancara dengan majalah Seni & Budaya Indonesia pada tahun 2020, seniman kriya terkenal, Ibu Ani, mengungkapkan keprihatinannya, “Kriya rotan kini menghadapi persaingan dengan produk-produk modern yang lebih praktis dan mudah didapatkan.” Namun, Ibu Ani berharap agar masyarakat Indonesia tetap menghargai dan melestarikan kriya rotan sebagai bagian dari warisan budaya kita.

Untuk melestarikan kriya rotan, berbagai upaya telah dilakukan. Salah satunya adalah dengan mengadakan pameran dan pelatihan kriya rotan bagi generasi muda. Dalam sebuah artikel di Kompas.com pada tahun 2019, Kepala Balai Kriya Indonesia, Bapak Suryo Prihadi, menyatakan, “Kami berusaha untuk memperkenalkan kembali kriya rotan kepada generasi muda sebagai upaya pelestarian budaya Indonesia.”

Tak hanya itu, dukungan dari pemerintah juga sangat penting dalam mempromosikan kriya rotan. Dalam sebuah konferensi pers pada tahun 2018, Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Bapak Arief Yahya, mengungkapkan, “Kriya rotan memiliki potensi untuk menjadi salah satu daya tarik wisata budaya Indonesia yang dapat meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara.”

Dengan upaya bersama dari masyarakat, seniman, dan pemerintah, kriya rotan tetap dapat hidup dan berkembang di Indonesia. Kriya rotan bukan hanya sekadar kerajinan tangan, tetapi juga merupakan simbol keindahan dan keunikan budaya Indonesia.

Jadi, Sobat Kriya, mari kita tetap mencintai dan melestarikan kriya rotan sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas budaya kita.