From Tokyo to Los Angeles, workers observe May Day as many express worries about Trump

Dari Tokyo hingga Los Angeles, pekerja merayakan Hari Buruh sambil banyak yang menyatakan kekhawatiran tentang Trump

Pada 1 Mei setiap tahun, pekerja di seluruh dunia merayakan Hari Buruh untuk memperingati perjuangan mereka dalam memperjuangkan hak-hak pekerja. Mulai dari Tokyo hingga Los Angeles, kegiatan-kegiatan perayaan dan protes diadakan untuk memperingati hari penting ini.

Namun, tahun ini ada suasana yang berbeda. Banyak pekerja yang mengungkapkan kekhawatiran mereka tentang kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang dianggap merugikan mereka. Dari penghapusan undang-undang perlindungan lingkungan hingga pemotongan pajak bagi korporasi, banyak tindakan Trump yang dianggap merugikan pekerja di berbagai negara.

Di Jepang, serikat pekerja dan kelompok aktivis menyelenggarakan protes besar-besaran di Tokyo untuk mengecam kebijakan Trump yang dianggap merugikan pekerja. Mereka menuntut perlindungan hak-hak pekerja dan perlindungan lingkungan yang lebih baik.

Di Amerika Serikat, ribuan pekerja dari berbagai sektor mengadakan unjuk rasa di Los Angeles untuk menuntut kenaikan upah dan perlindungan hak-hak pekerja. Mereka juga menyuarakan kekhawatiran mereka tentang kebijakan Trump yang dianggap merugikan mereka.

Para pekerja di seluruh dunia semakin menyadari pentingnya bersatu dan bersama-sama melawan kebijakan yang merugikan mereka. Mereka menyadari bahwa solidaritas dan persatuan pekerja adalah kunci untuk melawan ketidakadilan dan perlakuan yang tidak adil terhadap mereka.

Hari Buruh bukan hanya tentang merayakan prestasi para pekerja, tetapi juga tentang mengecam ketidakadilan dan ketidakadilan yang terjadi di tempat kerja. Dari Tokyo hingga Los Angeles, pekerja terus memperjuangkan hak-hak mereka dan menyuarakan kekhawatiran mereka tentang kebijakan yang merugikan mereka. Semoga solidaritas pekerja dapat menghasilkan perubahan yang positif bagi semua pekerja di seluruh dunia.