Kapal induk Perancis, Charles de Gaulle, baru-baru ini mengadakan latihan perang bersama dengan Angkatan Laut Filipina di Laut China Selatan yang diperebutkan. Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama militer antara Perancis dan Filipina dalam menghadapi ancaman keamanan di wilayah tersebut.
Selama latihan tersebut, kapal induk Perancis melibatkan pesawat tempur Rafale dan helikopter untuk melakukan berbagai taktik pertempuran udara. Selain itu, kapal induk ini juga melibatkan kapal perang dan kapal selam dalam latihan tersebut.
Kunjungan kapal induk Perancis ke Filipina juga menjadi momen penting dalam hubungan kedua negara. Selama kunjungan tersebut, para pejabat militer dari kedua negara bertemu untuk membahas kerjasama militer yang lebih lanjut, termasuk pertukaran informasi dan pelatihan bersama.
Kunjungan kapal induk Perancis ke Filipina juga melibatkan kegiatan sosial, seperti kunjungan ke panti asuhan dan pertukaran budaya antara awak kapal dengan masyarakat setempat. Hal ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara kedua negara dan meningkatkan pemahaman antara kedua belah pihak.
Kehadiran kapal induk Perancis di wilayah Asia Tenggara juga menjadi sinyal bagi negara-negara lain, termasuk Indonesia. Kunjungan ini menunjukkan komitmen Perancis dalam menjaga stabilitas dan keamanan di wilayah tersebut, serta memperkuat kerjasama militer dengan negara-negara di Asia Tenggara.
Dengan adanya latihan bersama dan kunjungan kapal induk Perancis ke Filipina, diharapkan kerjasama militer antara kedua negara dapat semakin meningkat dan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dalam menjaga keamanan dan stabilitas di wilayah Asia Tenggara.