Banjir bandang yang terjadi di Pulau Ternate di bagian timur Indonesia telah menewaskan setidaknya 13 orang. Banjir bandang ini disebabkan oleh hujan deras yang terus menerus mengguyur pulau tersebut dalam beberapa hari terakhir.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku Utara, banjir bandang terjadi di beberapa desa di Pulau Ternate, termasuk di Desa Gamalama dan Desa Dufa-Dufa. Banjir bandang ini menyebabkan rumah-rumah hancur dan jalan-jalan terputus akibat longsor dan banjir.
Tim penyelamat dari BPBD dan relawan segera dikerahkan untuk membantu evakuasi korban dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir bandang tersebut. Namun, kondisi cuaca yang buruk dan akses jalan yang terputus membuat proses evakuasi menjadi sulit.
Sementara itu, para petani di Pulau Ternate juga mengalami kerugian akibat banjir bandang ini. Tanaman mereka hancur dan lahan pertanian tergenang air, menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi mereka.
Pemerintah setempat telah mendeklarasikan status siaga bencana di Pulau Ternate dan melakukan upaya-upaya untuk membantu korban banjir bandang ini. Mereka juga mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana alam lainnya yang bisa terjadi di wilayah tersebut.
Banjir bandang yang terjadi di Pulau Ternate ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya untuk selalu waspada terhadap potensi bencana alam yang bisa terjadi di sekitar kita. Kita harus selalu siap siaga dan bekerja sama dalam upaya penanggulangan bencana untuk melindungi diri sendiri dan sesama. Semoga korban banjir bandang di Pulau Ternate dapat segera mendapatkan bantuan dan pemulihan yang mereka butuhkan.