Kepolisian Ekuador memasuki kedutaan besar Meksiko di Quito pada hari Rabu, memicu kemarahan dan kecaman di seluruh dunia. Insiden ini menjadi sorotan karena menimbulkan pertanyaan tentang keamanan kedutaan asing dan kedaulatan negara.
Penyerbuan yang dilakukan oleh polisi Ekuador itu terjadi setelah mereka mendapat laporan adanya seorang wanita Meksiko yang melarikan diri ke kedutaan tersebut. Wanita tersebut dituduh terlibat dalam kasus penipuan di Ekuador. Namun, tindakan polisi yang masuk ke dalam kedutaan tanpa izin dari pihak diplomatik Meksiko melanggar Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik.
Penyerbuan tersebut telah memicu kemarahan dari pihak Meksiko dan juga komunitas internasional. Kedutaan besar adalah wilayah yang dianggap sebagai bagian dari negara yang mewakilinya di luar negeri. Tindakan polisi Ekuador yang masuk ke dalam kedutaan tanpa izin merupakan pelanggaran serius terhadap kedaulatan negara dan norma-norma internasional.
Ketika sebuah kedutaan besar tidak lagi dianggap sebagai tempat yang aman bagi diplomat asing, hal tersebut dapat mengancam hubungan diplomatik antar negara. Hal ini juga dapat membuka pintu bagi tindakan serupa dari negara-negara lain yang tidak menghormati kedaulatan suatu negara.
Pemerintah Ekuador telah meminta maaf atas insiden tersebut dan menyatakan bahwa mereka akan melakukan investigasi internal untuk mengetahui penyebab terjadinya penyerbuan tersebut. Namun, tindakan tersebut telah menimbulkan ketegangan antara Ekuador dan Meksiko, serta menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan kedutaan asing di negara lain.
Keselamatan dan keamanan kedutaan besar harus dijaga dengan ketat demi menjaga hubungan diplomatik antara negara-negara. Insiden yang terjadi di kedutaan Meksiko di Ekuador harus dijadikan pelajaran bagi semua negara untuk menghormati kedaulatan negara dan norma-norma internasional dalam hubungan diplomatik.