Pada konferensi energi internasional yang diadakan baru-baru ini, delegasi dari berbagai negara bersatu untuk mendorong aksesibilitas memasak bersih bagi semua orang. Konferensi ini bertujuan untuk mengatasi masalah kesehatan dan lingkungan yang disebabkan oleh polusi udara dalam rumah akibat penggunaan bahan bakar tradisional seperti kayu bakar dan arang.
Di Indonesia, masalah memasak bersih menjadi perhatian utama karena sebagian besar rumah tangga masih menggunakan kayu bakar sebagai sumber energi untuk memasak. Hal ini menyebabkan polusi udara dalam rumah yang berdampak buruk bagi kesehatan penduduk, terutama wanita dan anak-anak yang sering kali berada di sekitar dapur.
Delegasi di konferensi tersebut menekankan pentingnya beralih ke energi bersih dan ramah lingkungan untuk memasak, seperti kompor listrik atau kompor gas. Mereka juga mempromosikan teknologi ramah lingkungan seperti penggunaan biomassa dan biogas sebagai alternatif yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Selain itu, delegasi juga menyoroti pentingnya kerjasama antar negara untuk bertukar pengetahuan dan teknologi dalam upaya meningkatkan aksesibilitas memasak bersih bagi semua orang. Mereka juga menekankan pentingnya pendekatan yang inklusif dan berkelanjutan dalam mengatasi masalah ini.
Diharapkan bahwa melalui konferensi ini, langkah-langkah konkret dapat diambil untuk meningkatkan aksesibilitas memasak bersih di Indonesia dan negara-negara lain di dunia. Dengan begitu, kesehatan penduduk dapat terjaga dan lingkungan pun terlindungi dari dampak negatif polusi udara dalam rumah.