Seorang ayah yang kehilangan dua putranya dalam kecelakaan pesawat Boeing Max menunggu untuk mendengar apakah Amerika Serikat akan menuntut perusahaan tersebut. Tragedi yang menimpa keluarga ini terjadi pada bulan Maret tahun lalu ketika pesawat Boeing 737 Max jatuh di Ethiopia, menewaskan semua penumpang dan awak pesawat. Dua putra yang merupakan penumpang pesawat tersebut adalah satu-satunya anak dari sang ayah.
Setelah kecelakaan yang mengguncang dunia ini, banyak pihak mulai menyoroti masalah keamanan pesawat Boeing Max. Banyak yang menyalahkan perusahaan tersebut atas kegagalan dalam mengatasi masalah teknis yang menyebabkan kecelakaan tersebut. Namun, hingga saat ini, belum ada tindakan hukum yang diambil terhadap Boeing.
Sang ayah yang kehilangan dua putranya dalam kecelakaan pesawat tersebut, merasa sangat kecewa dengan lambannya proses hukum yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat. Ia merasa bahwa perusahaan Boeing harus bertanggung jawab atas kehilangan yang dialaminya dan keluarganya. Ia berharap agar pemerintah Amerika Serikat segera mengambil tindakan hukum terhadap perusahaan tersebut.
Kecelakaan pesawat Boeing Max menjadi sorotan dunia karena menimbulkan banyak pertanyaan tentang keamanan penerbangan. Banyak pihak menuntut agar Boeing bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut dan memperbaiki sistem keamanan pesawat mereka. Sang ayah yang kehilangan dua putranya juga berharap agar perusahaan tersebut tidak hanya fokus pada keuntungan semata, tetapi juga memperhatikan keselamatan penumpang pesawat mereka.
Sementara itu, sang ayah terus menunggu keputusan dari pemerintah Amerika Serikat apakah akan menuntut Boeing atas kecelakaan pesawat yang merenggut kedua putranya. Ia berharap agar keadilan dapat ditegakkan dan perusahaan tersebut dapat mempertanggungjawabkan kesalahannya. Kesedihan yang mendalam masih menghantui keluarganya, namun ia tetap tegar dan berharap agar kejadian tragis ini tidak terulang pada keluarga lain di masa depan.